Konsep
Dasar Membuka Usaha Bisnis Online
Memulai bisnis online
memang tidak mudah, tapi bukan hal yang mustahil. Setidaknya ada sembilan
langkah utama dalam memulai dan belajar bisnis online gratis. Ketujuh langkah
tersebut adalah:
1.
Temukan Masalah yang
Dihadapi Pasar
2.
Riset Pasar
3.
Analisis Kompetitor
4.
Cari Model Bisnis
5.
Tentukan Target Pasar
6.
Buat Produk
7.
Buat Website Resmi
8.
Pasarkan Produk dengan
Strategi yang Tepat
1.
Temukan Masalah yang Dihadapi Pasar
Produk adalah komponen
vital dalam bisnis online. Dengan produk yang sesuai kebutuhan pasar, Anda
masih punya potensi untuk memenangkan pasar. Apa yang terjadi jika Anda
menyediakan produk yang tidak dibutuhkan pasar? Kemungkinan besar gagal!
Pernyataan di atas
bukan tanpa bukti. Menurut peneliti persen perusahaan rintisan bangkrut karena gagal
mengidentifikasi kebutuhan pasar. Kenapa mereka gagal? Karena produk yang
mereka tawarkan tidak berhasil menyelesaikan masalah konsumen.
Ingat, dengan membeli
produk Anda, hal pertama yang ada di pikiran konsumen adalah masalah mereka
terselesaikan.
Jadi ketika memulai
bisnis online, jenis bisnis apa pun itu, yang pertama kali harus Anda pikirkan
adalah apakah produk Anda dibutuhkan pasar? Apakah produk Anda bisa
menyelesaikan masalah konsumen?
1.1.
Identifikasi masalah yang dihadapi konsumen
Bagaimana menemukan
produk yang dibutuhkan pasar? Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam
belajar bisnis online adalah cari masalah! Yup, benar sekali, Anda harus
mencari dan mengidentifikasi masalah seperti apa yang dihadapi pasar.
Tidak perlu khawatir
kehabisan masalah. Ada ratusan atau bahkan ribuan masalah yang dihadapi
konsumen. Anda perlu melakukan observasi lapangan untuk menemukan masalah yang
benar-benar dihadapi banyak orang.
1.2.
Cari business opportunity di mana saja
Untuk menemukan masalah
yang tepat, Anda harus terbuka pada kemungkinan apa saja. Jangan terpaku pada
asumsi Anda sendiri. Anda perlu observasi di internet, media sosial, forum
review, marketplace, hingga group Facebook.
Selain itu, Anda juga
perlu berbicara langsung dengan sampel pasar. Anda bisa mengadakan interview
sederhana untuk mendapatkan insight langsung dari orang-orang yang menghadapi
masalah tersebut.
1.3.
Pilih masalah dengan potensi bisnis
Di langkah belajar
bisnis online bagi pemula sebelumnya, Anda sudah mencari dan mengidentifikasi
masalah yang dihadapi pasar. Anda bisa menemukan puluhan atau bahkan ratusan
masalah yang dihadapi pasar. Kini saatnya Anda untuk memilih masalah mana yang
bisa Anda atasi.
Tidak semua masalah
punya potensi untuk dijadikan bisnis online. Anda perlu mencoret
masalah-masalah yang tidak memiliki potensi bisnis. Lalu pilih satu masalah
yang punya potensi bisnis dan Anda punya solusinya.
2.
Riset Pasar
Setelah memilih satu
masalah yang punya potensi bisnis, kini saatnya untuk mulai fokus riset di
bidang tersebut. Kenapa harus riset pasar terlebih dahulu? Karena ini merupakan
salah satu cara terbaik untuk menemukan ide bisnis online.
Anda membutuhkan data
yang objektif sebagai fondasi bisnis online yang kuat. Melalui riset pasar ini,
Anda bisa mendapatkan data-data tersebut. Jadi Anda bisa mengambil keputusan
yang didasari data-data objektif, bukan sekadar asumsi dan opini.
2.1.
Riset keyword
Cara termudah untuk
mengecek tren bisnis online adalah dengan riset keyword di mesin pencari. Apa
yang dicari orang ketika mencari masalah tersebut di mesin pencari? Dari hasil
pencarian, Anda bisa menemukan solusi seperti apa yang mereka butuhkan.
Selain itu, Anda juga
perlu mengecek tren pencariannya, kata kunci apa saja yang terkait, berapa
besar volume pencariannya, sampai lokasi asal pencariannya. Anda bisa
menjalankan riset keyword ini menggunakan keyword tool. Ada beberapa keyword
tool yang bisa Anda gunakan, dari
2.2.
Cek tren di media sosial
Selain tren di hasil
pencarian Google, Anda juga perlu mengecek tren di media sosial. Media sosial
adalah tempat di mana orang bisa menumpahkan keluh kesahnya, termasuk mereview
produk atau layanan.
Ketikkan kata kunci
yang berkaitan dengan masalah yang Anda temukan di kolom pencarian media
sosial. Anda akan menemukan berbagai postingan orang-orang mengenai masalah
tersebut.
2.3.
Bergabung ke forum
Konsumen biasanya juga
punya forum atau group tersendiri untuk membahas produk yang mereka gunakan.
Misalnya, konsumen makeup dan produk skin care punya forum seperti Female Daily.
Contoh lain, konsumen layanan hosting terbaik dan domain punya forum Diskusi Web
Hosting.
2.4.
Buat survei
Setelah mendapatkan
berbagai temuan di mesin pencari, media sosial, dan forum online, Anda bisa
membuat survei. Informasi yang Anda dapatkan dari berbagai media tersebut baru
masalah di permukaan saja.
Melalui survei, Anda
bisa mendapatkan informasi yang lebih detail lagi. Selain itu, Anda juga bisa
menanyakan hal-hal yang tidak Anda temukan di media-media di atas. Dengan
survei, Anda juga bisa meminta saran dan masukan dari calon konsumen secara
langsung.
3.
Analisis Kompetitor
“Keep your friends
close and your enemies closer”
Kiranya pepatah di
atas cocok diaplikasikan ketika Anda memulai bisnis online. Untuk bisa
mengalahkan kompetitor, Anda harus mempelajari mereka terlebih dahulu. Apa
kelebihan mereka, bagaimana cara mereka mendekati konsumen, sampai apa
kekurangan mereka.
Dengan
informasi-informasi tersebut, Anda bisa membuat produk yang bisa bersaing
dengan kompetitor. Untuk menganalisis persaingan dengan kompetitor, berikut
langkah-langkahnya:
3.1.
Kelompokkan kompetitor
Anda bisa
mengelompokkan kompetitor dalam tiga kategori utama, yaitu kompetitor utama,
kompetitor sekunder, dan kompetitor tersier. Penjelasan selengkapnya ada di
bawah ini:
- Kompetitor utama: mereka adalah bisnis yang
memiliki target pasar yang sama dengan bisnis
Anda atau bisnis yang punya produk yang mirip dengan milik Anda.
- Kompetitor sekunder: mereka menawarkan produk
yang sama, tapi menargetkan pasar yang berbeda. Misalnya, Anda punya
bisnis guest house maka kompetitor sekunder Anda adalah hotel bintang
lima.
- Kompetitor tersier: mereka tidak secara langsung
berkompetisi dengan target pasar Anda. Namun, mereka menghasilkan produk
yang masih berhubungan langsung dengan produk Anda.
Mengelompokkan
kompetitor membantu Anda untuk fokus. Prioritas utama Anda adalah memenangkan
persaingan dengan bisnis-bisnis online di kategori kompetitor utama.
3.2.
Kunjungi website kompetitor
Setelah mengelompokkan
kompetitor, Anda bisa mulai fokus pada beberapa kompetitor, terutama kompetitor
utama Anda. Kunjungi website mereka dan perhatikan setiap detailnya. Berikut
adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda mengidentifikasi website
kompetitor:
- Seperti apa foto produk mereka? Bagaimana mereka
menampilkan produk dan detailnya?
- Apa isi deskripsi produknya? Sedetail apa
informasi yang mereka berikan?
- Seperti apa bentuk call to action (CTA) di
website mereka?
- Apakah mereka menyediakan newsletter? Jika iya,
benefit apa yang mereka berikan kepada subscriber?
- Bagaimana mereka menampilkan media sosial di
website?
- Seberapa cepat loading website mereka?
- Apakah website mereka sudah dioptimasi untuk
perangkat mobile?
- Apakah mereka punya blog? Jika iya, seperti apa
konten blognya?
- Metode customer service seperti apa yang mereka
sediakan? Apakah mereka menyediakan layanan bantuan 24 jam?
- Coba layanan support mereka dan perhatikan berapa
lama yang mereka butuhkan untuk merespon pesan Anda.
- Apakah mereka punya halaman khusus promosi? Jika
iya, promosi seperti apa yang mereka tawarkan? Seberapa sering mereka
mengadakan promosi?
- Apa saja menu utama di website mereka?
- Apakah mereka menampilkan testimoni konsumen di
website?
- Metode pembayaran apa saja yang mereka tawarkan?
- Apa metode pengiriman barang yang mereka
sediakan?
Daftar pertanyaan di
atas hanya sebagian dari hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika
menganalisis website kompetitor. Anda bisa menambahkan pertanyaan yang sesuai
dengan kebutuhan dan website kompetitor Anda. Intinya, Anda harus membuat
website yang jauh lebih baik dari kompetitor.
3.3.
Kunjungi media sosial kompetitor
Selain website resmi,
Anda juga perlu menganalisis media sosial milik kompetitor. Berikut adalah
beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda menganalisis media sosial
kompetitor:
- Media sosial apa saja yang mereka gunakan?
- Seberapa aktif mereka memposting di media sosial?
- Apakah mereka responsif terhadap komentar
pelanggan di media sosial?
- Seperti apa konsep postingan mereka di media
sosial?
- Apakah mereka memanfaatkan influencer di media
sosial? Jika iya, siapa influencer-nya?
3.4.
Cari review kompetitor
Menganalisis website
dan media sosial kompetitor saja tidak cukup, Anda juga perlu mengecek review
pelanggan mereka. Dari review produk, Anda bisa mendapatkan informasi penting
mengenai kelebihan dan kekurangan kompetitor langsung dari pelanggan.
Berikut daftar
pertanyaan untuk membantu Anda menganalisis review pelanggan kompetitor:
- Apa yang membuat pelanggan puas dengan produk
dari kompetitor?
- Apa yang dikeluhkan pelanggan dari produk
kompetitor?
- Apakah harga produk kompetitor terlalu mahal
untuk pelanggan atau sudah pas?
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan kompetitor
untuk mengirimkan barang?
- Fitur apa yang paling penting menurut pelanggan?
- Apakah pelanggan sudah puas dengan customer
service dari kompetitor?
- Apa yang diharapkan pelanggan dari produk kompetitor?
- Apakah produk kompetitor sudah cukup
menyelesaikan masalah pelanggan?
3.5.
Identifikasi market positioning kompetitor
Setelah menganalisis
website, media sosial, hingga review pelanggan kompetitor, Anda bisa
menyimpulkan market positioning kompetitor Anda. Market positioning adalah
citra atau image produk yang ada di persepsi pelanggan.
Misalnya, meskipun
sama-sama menjual mobil, Lexus dan Avanza punya market positioning yang
berbeda. Di satu sisi, Lexus memposisikan mobilnya sebagai simbol kemewahan. Di
sisi lain, Avanza memposisikan mobilnya sebagai mobil keluarga dengan harga
terjangkau.
Untuk mempermudah
mengidentifikasi market positioning kompetitor, Anda bisa menggunakan template
pertanyaan di bawah ini:
- Apa yang dicari pelanggan pada produk kompetitor?
Apakah mereka mencari harga yang murah? Atau apakah mereka mencari manfaat
tertentu tanpa mempedulikan harga?
- Apa yang ditonjolkan kompetitor untuk memenangkan
persaingan? Fitur dan manfaat apa yang paling sering mereka tonjolkan di
iklan dan promosi mereka?
- Apa keunikan produk kompetitor?
Demi mendapatkan
sebanyak-banyaknya informasi, Anda bisa daftar newsletter mereka, subscribe
blognya, atau bahkan membeli produknya. Dengan begitu, Anda bisa
mengidentifikasi secara mendalam apa yang menonjol dan apa yang kurang dari
kompetitor.
3.6.
Bandingkan harga kompetitor
Harga masih menjadi
salah satu faktor terpenting yang dipertimbangkan konsumen ketika membeli
sebuah produk. Menurut Stax Insight, 50 persen
konsumen menganggap harga sebagai salah satu faktor utama ketika membeli sebuah
produk.
Oleh karena itu, Anda
harus membandingkan harga produk semua kompetitor Anda. Berapa rata-rata harga
produk yang sama di pasaran? Di angka berapa, konsumen rela mengeluarkan
uangnya untuk membeli produk tersebut.
4.
Cari Model Bisnis
Riset Anda tak
berhenti di target pelanggan dan produk yang akan dijual. Selanjutnya, Anda
perlu memilih bisnis model mana yang paling menguntungkan. Karena meski Anda
menjual produk yang sama, cara menjualnya bisa berbeda-beda.
Supaya lebih paham,
kita langsung bicara contoh saja. Katakanlah Anda tertarik untuk menjual tablet
khusus untuk membaca ebook. Jika Anda memiliki modal yang cukup, Anda bisa
menyetok beberapa produk fisik untuk dijual lewat website atau marketplace.
Lain halnya ketika
Anda belum memiliki modal. Anda perlu bekerja sama dengan supplier yang menjual
tablet, lalu menjual tablet tersebut melalui sistem dropship. Dengan begitu,
Anda tak perlu khawatir dengan stok produk dan inventorinya.
Skenario lain tak
melibatkan penjualan produk fisik. Jika Anda merasa nyaman menjadi blogger dan
bekerja sama dengan brand untuk mempromosikan produk, maka bisa jadi anda cocok
untuk terlibat dalam skema affiliate marketing atau menjadi publisher via
Google Adsense.
Dengan program
afiliasi, Anda akan mendapatkan link atau kode spesifik yang dipakai calon
pelanggan untuk berbelanja. Jika calon pelanggan berbelanja lewat link atau
menggunakan kode spesifik dari Anda, maka Anda akan mendapatkan komisi dari
transaksi tersebut.
Apapun pilihan model
bisnis online Anda, pada akhirnya Anda tetap perlu mempersiapkan hal teknis
untuk menjalankan bisnis online. Di bagian selanjutnya, kami akan membahas cara
menampilkan bisnis online lewat website dan marketplace.
5.
Tentukan Target Pasar
Riset pasar dan
analisis kompetitor yang sudah Anda lakukan di atas menjadi dasar untuk langkah
selanjutnya, yaitu menentukan target pasar. Target pasar adalah sekelompok
orang dengan karakteristik yang sama dan kemungkinan membeli produk yang Anda
buat.
Setiap produk punya
pasarnya masing-masing. Misalnya, meskipun sama-sama jam tangan, Rolex dan
Casio punya target pasar yang berbeda. Rolex lebih menyasar pasar di kalangan
high-class, sedangkan Casio menyasar pasar kelas menengah.
Dengan target pasar
yang lebih spesifik, Anda bisa mengembangkan produk yang sesuai dengan
kebutuhan pasar. Selain itu, Anda juga akan lebih mudah dalam menyusun strategi
marketing.
5.1.
Kelompokkan target pasar
Setidaknya Anda perlu
mengelompokkan target pasar berdasarkan dua faktor utama, yaitu demografi dan
psikografi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar